Bintang Temanku


 Bintang Temanku
Entah apa namanya, aku merasa sangat bersyukur telah mengenal Rama. Kita terbiasa melalui hari – hari dengan menghabiskannya untuk melihat bintang di langit. Meskipun aku tahu mungkin Rama bosan dengan rutinitasku mengagumi bintang di langit, yang hampir setiap hari aku puja dan aku kagumi. Terima kasih sudah sudi menemaniku sepanjang hari, bahkan sampai detik ini kau masih bersamaku.
Hingga sampailah pada suatu hari dimana hari itu mungkin kau sedang sangat letih, terlihat jelas dari kelopak matamu yang membiru, tetapi hari ini aku ingin menghabiskan waktu denganmu tentunya untuk memandangi bintang pada malam ini, dan baiknya kau selalu meng-iya-kan permintaanku, tapi waktu yang kita habiskan kali ini terasa sangat hambar, kau tak banyak berbicara, seakan aku hanya berbicara pada diriku sendiri, bintangku jangan kau sedih aku akan selalu ada disini menanti dan menemanimu ucapku pada malam itu sialnya Rama justru tertidur tak mendengar perkataanku, ah sudahlah Rama tak perlu mendengar perkataanku tadi, kemudian aku mengejutkannya agar ia terbagun.
Selalu dan selalu disetiap malamnya kita menyempatkan diri untuk melihat bintang meskipun hanya sebentar saja..
Aku sadar ketika kita mencintai seseorang atau sesuatu tidak seharusnya kita mengharap balasan untuk dicintai pula olehnya, tapi apakah ini berarti aku belum sepenuhnya mencintai dirimu karena diriku ini masih mengharapkan balasan darimu.. apa yang membuatku merasa sangat tersakiti seperti ini? Sungguh masih sangat sulit diriku menjawabnya.
Hari ini hari terakhir aku bisa bertatap muka dengannya karena besok ia sudah harus berangkat ke Lampung untuk melanjutkan studinya, seperti biasa kita sedang memandangi bintang, suasana malam ini sedikit mendung tak banyak bintang yang terlihat, sampai waktu sudah menunjukan larut malam.
Ramapun mengajakku untuk pulang, namun sebelum pulang ia memberikan sesuatu kepadaku, sebuah pita kecil yang kemudian ia sematkan dibagian pundakku sembari berkata “Aku pergi ya, ini kamu jaga ya selamanya, aku sangat menyayangimu sebagai teman” saat itu pula tangisku tak terbendung lagi Ramapun memelukku hangat. Aku menyayangimu lebih dari teman Ram.. 

SELESAI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sampai akhirnya kita di pertemukan kembali

Bom Waktu